Sang Bidadari (8)

Sang Bidadari (8)

Baitullah begitu indah, bukan hanya dalam pandangan, dalam setiap jengkal jejak seakan menyatu dengan seluruh jiwa. Aromanya mengisi relung-relung yang begitu merindukan panggilan-Nya.

Harapan akan datang bersama kekasih halal yang sudah dititipkan Sang Khalik, terwujud nyata. Genggaman tangan seakan tak pernah terputus, bukan karena baru mereguk indahnya pernikahan, tapi ingin saling menjaga dalam sesaknya manusia yang berebut meraih pahala.

Sungguh indah kebesaran Illahi Rabbi. Keagungan kiblatnya seluruh umat muslim di bumi, mampu menggetarkan hati yang selama ini haus cinta-Nya. Terlebih, menginjakkan kaki di tanah suci masjidil haram bersama orang terkasih, yang ingin sisa hidup dihabiskan bersama dalam setiap suka dan duka.

Ohh…Rabbku Yang Maha Agung, terima kasih kau telah sampaikan kami hingga ke rumah-Mu yang Mulia ini. Jadikan kami hamba-Mu yang senantiasa bersyukur atas setiap ketetapan-Mu.

Tolong kami dari kesesatan, jauhkan kami dari kemungkaran. Kuatkanlah kami dalam menghadapi setiap ujian-Mu. Mampukanlah kami menjalani setiap takdir yang kau berikan untuk kami.

Berikanlah kami kebahagiaan hakiki selama hidup kami. Sempurnakanlah ibadah kami. Sehatkanlah kami selalu agar bisa menikmati hidup dan melihat anak-anak kami tumbuh dan menjadi pribadi yang saleh.

Berilah kami waktu untuk bisa memperbaiki diri sebelum Kau memanggil kami pulang. Kami ingin berbenah, kami ingin berbekal amal saleh.

Matikanlah kami dalam keadaan Husnul khatimah dan bisa mencium bau surga serta tinggal di dalamnya. Berkumpul kembali dengan keluarga kami dalam kebahagiaan yang sebenarnya.

Aamiin Yaa Rabbal Alamin…

Doa senantiasa dimunajatkan dalam setiap detik, sepasang kekasih halal yang baru saja Allah persatukan, tak pernah lepas memuji keagungan-Nya, mengharap kasih sayang-Nya, merindu rengkuhan-Nya.

Di depan Ka’bah mereka bermunajat. Mengharapkan kesempurnaan dalam rumah tangga, dikaruniai putra putri yang saleh dan diberkahi dengan karunia-Nya.

Begitu banyak kenikmatan yang sudah seharusnya disyukuri. Nikmat sehat yang paling utama, karena itu adalah pangkal dari segala sendi kehidupan.

Aditya dan Naya adalah sebagian pasangan yang mencintai karena Allah, berikrar hidup dalam satu naungan rumah tangga juga karena-Nya. Berharap hidup hanya akan menuntunnya menuju jalan lurus, ke Jannah-Nya yang begitu didamba.

Selama kurang lebih dua belas hari, Aditya dan Naya melaksanakan ibadah umroh beserta wisata religi ke beberapa negara seperti Turki dan Mesir. Perjalanan mereka berakhir di Dubai.

Di negara Dubai, Aditya dan Naya pertama kali menginjakkan kaki di Burj Al Arab. Salah satu hotel di Dubai yang mempunyai arsitektur mewah dan dibangun di atas sebuah pulau buatan. Burj Al Arab ini dikenal sebagai ikonnya Dubai.

Tak lupa, mereka mengunjungi apartemen milik keluarga Aditya yang tengah dalam masa perkembangan. Mereka menghabiskan waktu berdua dengan penuh cinta kasih. Menikmati Dubai beserta keindahannya.

**

Bersambung…

rumahmediagrup/bungamonintja

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.